Film Badik Angkat Filosofi Bugis Makassar, Andi Idha Nursanti Tegaskan Pentingnya Melestarikan Nilai Budaya Lewat Perfilman Nasional

KOMPASINDOTV.COM, Jakarta — Ketua Umum Romsis, Andi Idha Nursanti, menghadiri pemutaran film Badik di salah satu bioskop ternama di Jakarta Selatan. Kehadiran tokoh perempuan tersebut menjadi wujud dukungan nyata terhadap karya anak bangsa yang mengangkat nilai-nilai budaya luhur dari Sulawesi Selatan. Film ini tidak hanya menampilkan keindahan sinematografi, tetapi juga menggali makna filosofis yang mendalam tentang Badik, senjata tradisional khas Bugis Makassar yang sarat nilai moral dan kehormatan.

Sebagai simbol budaya Sulawesi Selatan, Badik bukan sekadar pusaka, melainkan cerminan jati diri dan karakter masyarakat Bugis Makassar. Dalam tradisi leluhur mereka, dikenal tiga prinsip hidup yang menjadi pedoman moral para perantau Bugis-Makassar dari masa ke masa, yaitu:

  1. Ujung Badik – melambangkan keberanian dan tanggung jawab dalam menjaga diri serta kehormatan.
  2. Ujung Mulut – menggambarkan pentingnya menjaga ucapan agar tidak menyakiti atau menimbulkan permusuhan.
  3. Ujung Kehormatan – menandakan harga diri dan kesucian yang harus dijaga, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Bagi masyarakat Bugis-Makassar, pepatah ini bukan sekadar ungkapan, melainkan falsafah hidup yang diwariskan secara turun-temurun dan dijunjung tinggi oleh setiap perantau. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam bertindak, berbicara, dan menjaga martabat diri di manapun mereka berada, dari Sabang hingga Merauke.

Andi Idha Nursanti dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi mendalam kepada para sineas, sutradara, dan seluruh kru film Badik yang telah berupaya menghadirkan karya berkualitas dengan sentuhan kearifan lokal yang kuat.

“Film Badik ini bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Di balik kisah dan adegannya, tersimpan pesan moral yang sangat relevan bagi masyarakat modern: tentang keberanian, persaudaraan, dan pentingnya menjaga kehormatan diri,” ujar Andi Idha.

Ia menambahkan bahwa karya-karya seperti Badik harus terus mendapat dukungan dari berbagai pihak agar industri film nasional semakin berkembang dan mampu bersaing di tingkat global.

“Saya berharap generasi muda Indonesia semakin mencintai budaya sendiri, bangga terhadap jati diri bangsa, dan terus berkreasi melalui film-film inspiratif seperti ini,” tambahnya.

Pemutaran film Badik berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Sejumlah tokoh masyarakat, komunitas budaya, pecinta film, serta tamu undangan turut hadir menikmati karya yang menggambarkan kearifan lokal Bugis Makassar secara elegan dan emosional.

Melalui film ini, semangat kebudayaan Sulawesi Selatan kembali mengemuka, membawa pesan bahwa seni dan perfilman adalah sarana efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa kepada dunia. Badik tidak hanya menjadi simbol keberanian dan kehormatan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa budaya Indonesia adalah warisan berharga yang wajib dijaga, dihormati, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Film Badik adalah bukti nyata bahwa kekuatan budaya lokal mampu menginspirasi, mempererat persatuan, dan mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *