KOMPASINDOTV.COM, Jakarta (18/12) – Bakrie Center Foundation (BCF) kembali menyelenggarakan SDGs Hero Volunteer yang ketiga di SMAN 37 Jakarta dalam rangka edukasi tentang gaya hidup ramah lingkungan dan mobilitas hijau. Kegiatan ini diikuti oleh 300 siswa SMAN 37 dari kelas X hingga XII. Kegiatan dibuka dengan sesi edukasi berupa talkshow yang diisi oleh Leza Arlan Public Relation Manager KAI Commuter, Imam Pesuwaryantoro Public Relation & Communication Plastipay, dan Diva Sabrina Aziezah Head of Partnership Development Development AIESEC in Indonesia.
SDGs Hero Volunteer batch 3 mengangkat tema Langkah Lestari, Bumi Berseri yang menekankan edukasi pada gaya hidup ramah lingkungan dan mobilitas hijau. Dalam sesi talkshow setiap narasumber berbagi inisiatif hijaunya yang dilakukan untuk mencapai net zero emission. Sebagai penyedia layanan transportasi umum KAI Commuterline menyampaikan bahwa transportasi umum seperti kereta dapat mengurangi emisi karbon 34,03 gr CO₂-eq/penumpang/km. Pengurangan emisi ini jauh lebih banyak dibandingkan penggunaan kendaraan pribadi. Dalam sesi edukasi, KAI Commuterline mengajak 300 siswa SMAN 37 Jakarta untuk lebih banyak menggunakan transportasi umum dalam melakukan perjalanan.
“Carbon footprint untuk commuterline ini 34,03 gr CO₂-eq/penumpang/km. Dengan jumlah 1,2 juta penumpang memang sangat kecil carbon footprint yang dihasilkan dari setiap perjalanan. Dengan 1.600 perjalanan per hari, maka membuat perjalanan teman-teman yang dari Bogor, Bekasi, dan sebagainya menjadi lebih ramah lingkungan atau lebih sustainable,” ungkap Leza.
Inisiatif hijau lainnya yang dilakukan oleh KAI Commuterline yaitu memperbanyak parkir sepeda di area stasiun, menempatkan water station di stasiun-stasiun untuk mendorong masyarakat mengurangi plastik sekali pakai, serta mendaur ulang Kartu Multi Trip dan seragam lama karyawannya.
Tidak hanya membahas terkait mobilitas hijau, dalam kegiatan ini para pembicara juga mengajak para siswa untuk konsisten dalam mengurangi sampah plastik yang sulit terurai. Selain sulit terurai, sampah plastik juga dapat berubah menjadi partikel yang berbahaya yang disebut mikroplastik. Plasticpay menyampaikan inisiatifnya untuk mengajak masyarakat agar mulai memilah sampah botol plastik untuk disetorkan ke Reverse Vending Machine (RVM) yang dimiliki Plasticpay.
“Tadi kami di Plasticpay membuat ikrar budaya sampah supaya siswa menjiwai, memahami bahwa kurikulum ekonomi hijau wajib di level paling kecil mulai dari lingkup sekolah. Ini selaras dengan nilai SDGs nomor 12 responsible consumption and responsible production jua SDGs nomor 17 partnership for the goals karena untuk urusan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama,” jelas Imam.
SDGs Hero Volunteer batch 3 ini diikuti oleh 22 relawan terpilih yang telah melewati proses seleksi dari 86 pendaftar. Pemuda memiliki peran penting dalam mendorong aksi-aksi ramah lingkungan. Ini selaras dengan yang dilakukan oleh AIESEC, organisasi pemuda internasional yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan. Dalam hal lingkungan, AIESEC Indonesia fokus pada pemberdayaan pemuda untuk mengatasi isu global melalui kegiatan kerelawanan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Melihat antusias peserta hari ini, aku yakin kegiatan-kegiatan seperti ini untuk menyuarakan agar kita bisa lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, akan menjadi kegiatan yang impactful. Ke depannya selain terus mengedukasi pihak sekolah mungkin bisa membuat sistem agar seluruh warga sekolah bisa memiliki culture pelestarian lingkungan,” tambah Diva.
Tidak hanya meningkatkan kesadaran para siswa, para relawan juga memberikan pendalaman wawasan terkait gaya hidup ramah lingkungan dan mobilitas hijau dengan mengunjungi siswa kelas X untuk mengadakan pre test, post test, relay the idea, edukasi keselamatan dalam melintasi kereta api oleh petugas KAI, dan ditutup dengan cerdas cermat antar kelas.
SMAN 37 Jakarta merupakan Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi yang telah menerapkan inisiatif-inisiatif hijau seperti daur ulang dan pengadaan hidroponik. Kepala Sekolah SMAN 37 Jakarta, Lilik Setyohartanti menyambut baik dan mengapresiasi SDGs Hero Volunteer goes to school karena menambah wawasan para siswa terkait bagaimana memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Kami senang sekali dengan adanya kegiatan ini, anak-anak jadi lebih memahami dan semoga bisa lebih peduli terhadap lingkungannya. Acara ini juga membuka kesempatan bagi kami untuk bisa bekerja sama dengan industri agar bisa masuk ke sekolah untuk berkolaborasi menciptakan lingkungan sekolah yang lebih asri,” ungkap Lilik.
Selain melakukan edukasi langsung di sekolah, sebelumnya para relawan juga telah melakukan kampanye melalui media sosial untuk melakukan mindful consumption juga mengurangi emisi dengan menggunakan transportasi umum. Pelaksanaan SDGs Hero Volunteer batch 3 ini dikoordinatori oleh SDGs Hero Campus Leaders Program batch 11 dan diketuai oleh Mikaila Acelin Sayidina serta Annisa Putri Utami.
“Semoga SDGs Hero Volunteer ini menjadi titik awal bagi para relawan untuk terus mengedukasi isu-isu terkait lingkungan minimal di komunitas masing-masing. Bagi para siswa juga semoga bisa mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dimulai dari hal sederhana misalnya membawa tumbler dibandingkan beli air minum kemasan, memilah sampah organik dan anorganik, dan sebagainya. Setiap langkah kecil yang dilakukan oleh pemuda merupakan investasi penting bagi terwujudnya masa depan bumi yang lebih berkelanjutan,” kata mereka.

