JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM, Jumat 26 Januari 2024 – Pengacara terkenal DR. Hotman Paris Hutapea, S.H., M. HUM bersama dengan sejumlah pengusaha dari sektor hiburan seperti Diskotik, Beach Club, dan Karaoke, mengadakan pertemuan di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia. Topik utama pembahasan adalah penundaan pajak hiburan sebesar 40%. Pertemuan berlangsung di Jl. M. H. Thamrin No.8 Jakarta Pusat.
Efrat Tio, pengusaha Black Owl dari Murino Group, mengungkapkan kesan terharunya terhadap perhatian Menteri Koordinator Luhut terhadap industri mereka. Dalam pernyataannya, Efrat Tio mengatakan, “Pak Menko Luhut sangat memperhatikan industri kita dan karyawan-karyawan di dalamnya. Dia mendorong kita untuk segera mengambil langkah, baik dengan mengeluarkan atau mengambil langkah hukum melalui judicial review yang akan didukung oleh pemerintah.”
Tio menjelaskan dilema yang dihadapi oleh industri hiburan, terutama terkait peningkatan tarif pajak. “Saat ini kita masih menggunakan tarif lama, namun ada desakan untuk segera menerapkan tarif baru. Kami bingung, karena jika kita terapkan tarif baru, bisa mengancam kelangsungan bisnis kami. Tarif 40% beserta biaya tambahan, seperti service charge, akan memberikan beban yang sangat berat. Saya rasa, banyak industri hiburan di Indonesia akan kesulitan bertahan jika tarif 40% diterapkan,” ujarnya.
Efrat Tio bersama rombongan pengusaha mendesak para Gubernur untuk menunda penerapan tarif baru dan tetap menggunakan tarif lama. “Kami mendesak Pemda-Pemda untuk menerapkan ketentuan yang ada dalam UU, mempertahankan tarif yang lama sambil melakukan perbaikan melalui judicial review,” tandasnya.
Dalam penutupnya, Tio mengekspresikan harapannya terhadap dukungan Menteri Luhut, yang dianggapnya paling konkrit dan serius. “Kami sudah berusaha menyampaikan aspirasi kami ke berbagai pihak, dan Pak Luhut adalah yang paling memahami jeritan hati pengusaha dan karyawan. Bisnis kami, Black Owl dari Murino Group, telah berkontribusi selama 6 tahun dengan 2 cabang, dan saat ini sedang membangun 4 outlet tambahan. Kami tidak menginginkan badai ini mengancam keberlanjutan usaha kami,” tutup Efrat Tio.