Perempuan Tionghoa Indonesia Emas (PTIE) Gelar Perayaan Natal & Tahun Baru Bertema “Time To Love & Share” di Sagolicious

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Suasana penuh kebersamaan mengiringi perayaan Natal dan Tahun Baru yang diadakan oleh Perempuan Tionghoa Indonesia Emas (PTIE) di Sagolicious Cafe & Resto, Jakarta Utara, pada Selasa malam (17/12). Mengusung tema “Time To Love and Share” (Filipi 2: 5-7), acara ini dihadiri oleh lebih dari 70 orang, termasuk anggota PTIE dan tamu undangan, dengan slogan “Bersatu Bersama Menuju Indonesia Emas.”

Ketua Umum PTIE, Emma E. Majuyetty FChFP, membuka acara dengan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan berkumpulnya perempuan Tionghoa Indonesia. Dalam sambutannya, Emma menekankan bahwa PTIE bukan hanya sekadar organisasi, melainkan wadah bagi perempuan Indonesia yang berprestasi dan bermartabat. Ia mengajak perempuan Tionghoa untuk terus menjaga peran mereka sebagai warga negara yang setara di Indonesia.

“PTIE adalah rumah bagi kita, tempat kita terus mengembangkan nilai-nilai kebaikan, saling mendukung, dan berkontribusi bagi bangsa ini,” ungkap Emma.

Acara yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik, mulai dari makan malam bersama, penampilan musik, drama kecil, hingga acara tukar kado yang mengundang tawa. Suasana semakin hidup dengan sesi live music yang memungkinkan para tamu untuk bernyanyi bersama.

Salah satu sorotan dalam sambutan Emma adalah pemilihan nama “Perempuan Tionghoa Indonesia Emas,” yang bertujuan mengangkat martabat perempuan Tionghoa yang jarang mendapat sorotan dalam berbagai organisasi perempuan di Indonesia. Meskipun ada tantangan terkait persepsi negatif, PTIE hadir untuk membuktikan bahwa perempuan Tionghoa memiliki karakter yang baik, cerdas, dan bermartabat.

Di tengah semangat acara, Emma juga memberikan penghargaan kepada individu-individu yang berkontribusi besar terhadap PTIE, termasuk Ibu Jenny Widjaja, yang mendukung penuh PTIE dan mengenalkan makanan sagu sebagai alternatif pangan bergizi. “Terima kasih kepada seluruh pengurus dan Ibu Jenny Widjaja yang selalu mendukung kami,” ujar Emma.

Perayaan ini bukan hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga titik tolak untuk memperkuat semangat kebersamaan. Emma mengajak anggota PTIE untuk terus berkolaborasi dalam kegiatan sosial dan mendukung pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, PTIE juga mempersiapkan pelantikan pengurus inti di tingkat pusat yang dijadwalkan pada 31 Januari mendatang. “Semangat kita adalah saling mendukung dan terus bergerak maju untuk mewujudkan Indonesia Emas,” ujar Emma menutup sambutannya.

Pendeta Markus Bun, yang diundang sebagai pembicara utama, menyampaikan khotbah yang penuh makna, mengajak hadirin untuk merenungkan kasih dan pengorbanan sejati. Dengan mengutip Filipi 2:5-7, Pendeta Markus mengingatkan pentingnya kasih yang tulus dan pengorbanan tanpa mengharapkan balasan, seraya menekankan bahwa Tuhan mengasihi semua orang, tanpa memandang latar belakang.

“Sebagai perempuan Tionghoa, kita dapat menjadi contoh kasih bagi keluarga dan masyarakat, meskipun menghadapi banyak tantangan,” ujar Pendeta Markus, mengingatkan peran penting perempuan Tionghoa dalam kehidupan sosial Indonesia.

Jenny Widjaja, Dewan Penasihat PTIE dan pemilik Sagolicious, memberikan sambutan penuh semangat. Ia mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas perayaan ini, serta keyakinannya bahwa perempuan Tionghoa semakin memiliki posisi yang kuat di Indonesia. “Dengan tema ini, kita semua diharapkan memulai tahun 2025 dengan semangat berbagi dan mencintai,” ujarnya.

Jenny juga berbagi cerita tentang perjuangannya mengembangkan usaha kuliner dan menyampaikan pentingnya ketahanan pangan, termasuk promosi sagu sebagai bahan pangan bergizi. “Keberlanjutan pangan adalah langkah penting untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera,” tegasnya.

Acara ini diakhiri dengan doa bersama, di mana para peserta merenungkan bagaimana mereka bisa menjadi lebih baik sebagai individu, perempuan, dan bagian dari masyarakat Indonesia. Dengan tema yang kuat dan penuh harapan, perayaan Natal dan Tahun Baru PTIE menjadi momen yang mempererat tali persaudaraan, membangun semangat kebersamaan, dan mengingatkan akan pentingnya kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *