Jakarta, KompasindoTV.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama jajaran pimpinan BUMN terkait menggelar konferensi pers persiapan mudik Idulfitri di Lobby Utara Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (22/1). Dalam acara ini, Erick menegaskan pentingnya pelayanan optimal dan jaminan keamanan untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik.
“Kemarin kami berdiskusi dengan Menteri Perhubungan untuk memastikan persiapan mudik berjalan lancar. Ini juga merupakan arahan Presiden agar pelayanan kepada masyarakat dan keamanan dapat terlaksana secara maksimal,” ujar Erick.
Kolaborasi BUMN untuk Mudik Lebaran
Erick menyampaikan bahwa sejumlah BUMN telah dipanggil untuk memastikan kesiapan layanan mudik. Pihak-pihak tersebut meliputi InJourney, Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, KAI, Damri, Pelni, ASDP, Pelindo, hingga Jasa Marga.
“Semua pihak sudah memaparkan hasil kinerja selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta rencana persiapan Lebaran. Kami sepakat untuk memaksimalkan pelayanan dan menekan biaya yang diperlukan masyarakat,” jelasnya.
Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kualitas pelayanan di berbagai moda transportasi. Erick mencontohkan, jumlah kereta ekonomi yang sebelumnya mencapai 100 unit kini ditingkatkan kapasitasnya dengan tambahan armada baru. Selain itu, fasilitas keselamatan di Pelni, seperti pelampung dan infrastruktur kapal, juga telah diperbarui.
Harga Tiket Stabil, Pelayanan Ditingkatkan
Terkait isu kenaikan harga tiket, Erick menegaskan tidak ada kenaikan tarif selama masa mudik. “Kami mengikuti arahan pemerintah untuk menekan biaya transportasi. Kami juga sedang mengupayakan subsidi atau diskon pada beberapa layanan transportasi agar lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, upaya pengawasan dan keamanan juga ditingkatkan melalui sinergi dengan Telkomsel untuk memastikan jaringan komunikasi tetap stabil, terutama di wilayah laut. “Dulu sinyal sering hilang di lautan, tetapi sekarang sudah ada integrasi untuk pengawasan keamanan melalui sistem digital,” tambah Erick.
Mitigasi Kemacetan dan Antisipasi Cuaca Ekstrem
Erick juga menyoroti antisipasi kemacetan di Pelabuhan Merak yang diprediksi meningkat hingga lima kali lipat. Pihaknya telah menyiapkan tambahan area parkir dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk operator kapal dan pelabuhan.
Selain itu, Erick menjelaskan langkah-langkah mitigasi cuaca ekstrem dengan memanfaatkan teknologi canggih, seperti integrasi data dari BMKG ke sistem operasi kapal. “Jika ada cuaca buruk, sistem kami dapat memberikan peringatan dini untuk menghindari risiko kecelakaan,” katanya.
Migrasi ke Transportasi Publik
Salah satu tren positif yang disampaikan adalah peningkatan jumlah pengguna transportasi publik, terutama kereta api dan kapal laut. Erick mengapresiasi perubahan pola masyarakat yang mulai beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.
“Jika migrasi penumpang ke kereta api dan kapal laut meningkat, beban jalan tol juga akan berkurang. Ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan perjalanan,” jelas Erick.
Persiapan Tiket dan Kapasitas Penumpang
KAI dan operator transportasi lainnya telah meningkatkan kapasitas hingga 8% untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Penjualan tiket juga akan dimulai 45 hari sebelum Lebaran. “Kami memastikan sistem mitigasi seperti ruang tunggu tambahan dan penjadwalan ulang akan diterapkan untuk menghindari penumpukan,” ujarnya.
Koordinasi Lanjutan dengan Pemangku Kebijakan
Erick menyebutkan, pekan depan akan ada koordinasi lebih lanjut dengan Kepolisian dan Kementerian Perhubungan untuk memastikan kelancaran operasional, termasuk manajemen buka-tutup jalan tol.
“Kami optimistis, dengan koordinasi yang baik antar-stakeholder, mudik tahun ini akan lebih nyaman, aman, dan lancar,” tutup Erick.
Dengan segala persiapan ini, pemerintah dan BUMN berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik dengan lebih tenang dan bahagia.