JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Indonesia semakin serius mengembangkan wisata kesehatan (wellness tourism) sebagai strategi meningkatkan devisa negara pasca-pandemi. Kementerian Pariwisata telah menginisiasi program ini sejak lima tahun lalu dan kini mulai menunjukkan hasil positif. Sejak 2023, minat terhadap produk herbal dan wisata healing di berbagai destinasi terus meningkat.
Dalam acara The 103 Jakarta CMO Club: Holistic Healing – Menyehatkan Tubuh, Pikiran, dan Jiwa yang digelar Jumat (7/3) di Jakarta, Kementerian Pariwisata menegaskan komitmennya untuk memperluas wisata kebugaran. Program ini mengusung pendekatan berbasis budaya dan tradisi Indonesia, seperti konsumsi jamu, teknik pijat khas Bali, serta pemanfaatan minyak esensial dari rempah-rempah.
Mengurangi Kebocoran Devisa dan Memanfaatkan Potensi Besar
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, mengungkapkan bahwa konsep wisata kesehatan telah diterapkan di beberapa daerah seperti Bali, Yogyakarta, dan Solo. Ke depan, cakupan program ini akan diperluas ke lebih banyak wilayah di Indonesia.
Salah satu tujuan utama pengembangan wisata kesehatan adalah menekan kebocoran devisa. “Kalau kita kapitalisasi, sekitar Rp150 triliun per tahun mengalir ke luar negeri karena masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke Malaysia atau Singapura, seperti ke Penang,” ujar Vinsensius. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor kesehatan dan kebugaran yang bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kolaborasi dengan Swasta: Mendorong Gaya Hidup Sehat Sejak Dini
Untuk mempercepat pertumbuhan wisata kesehatan, Kementerian Pariwisata menggandeng berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Salah satu mitranya adalah Simply Wellness Indonesia, yang fokus pada pencegahan penyakit dibandingkan pengobatan.
Pendiri Simply Wellness Indonesia, Helga Abraham, menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat. “Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Sebelum sakit, kita harus memastikan tubuh tetap sehat. Dengan cara yang sederhana, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat tanpa perlu ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan,” jelasnya.
Pentingnya Promosi dan Komunikasi yang Efektif
Pakar marketing Hermawan Kartajaya menyambut baik inisiatif ini, tetapi mengingatkan pentingnya komunikasi yang efektif agar program pemerintah dapat berjalan optimal. “Banyak program pemerintah yang sebenarnya sangat baik, tetapi sering kali kurang optimal karena komunikasi yang tidak tersampaikan dengan baik ke masyarakat,” katanya.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebugaran, serta kekayaan alam dan budaya Indonesia yang mendukung, wisata kesehatan berpotensi menjadi sektor unggulan. Tak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, inisiatif ini juga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.