Kementerian Perdagangan Gelar Press Conference dan Launching ILFEX 2025: Langkah Strategis Menuju Pasar Global

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI) menggelar konferensi pers sekaligus launching Indonesia Licensing & Franchise Export (ILFEX) 2025, yang merupakan bagian dari perhelatan Trade Expo Indonesia ke-40. Acara ini berlangsung di Auditorium Gedung Utama Kementerian Perdagangan RI pada Rabu, 12 Maret 2025.

ILFEX 2025, yang akan digelar pada 15 hingga 19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, mengusung tema “Gerakan Bersama Lisensi dan Waralaba BISA Export-Go Global”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi waralaba dan lisensi Indonesia di pasar internasional serta mendorong lebih banyak perusahaan Indonesia untuk go global.

Sebagai ajang penting bagi perkembangan industri lisensi dan waralaba, ILFEX 2025 akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik, termasuk pameran (exhibition), seminar, business matching, dan trade mission. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha, baik yang sudah berpengalaman maupun yang baru memulai, untuk bertemu dengan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hadir pula dalam acara tersebut, Fajarini Puntodewi, S.H., M.Si., Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Drs. Isy Karim, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dan Iqbal Shoffan Shofwan, M.Si., Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Para pejabat tersebut turut memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ILFEX 2025, yang diharapkan dapat memperkuat jaringan bisnis nasional dan membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi merek-merek Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Susanty Widjaya, Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), juga menyampaikan laporannya terkait acara ILFEX 2025. Menurutnya, tujuan utama dari acara ini adalah untuk menggaungkan semangat kebanggaan terhadap produk lokal dan mendukung pertumbuhan waralaba Indonesia. Susanty menjelaskan bahwa ILFEX 2025 bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui lisensi dan waralaba, serta memperkenalkan merek lokal Indonesia ke pasar global.

“Melalui ILFEX, kami ingin memperkenalkan potensi besar lisensi dan waralaba Indonesia ke dunia internasional. Kami berharap, acara ini dapat menjadi ajang yang efektif untuk mempertemukan para pemilik merek lokal dengan investor, baik domestik maupun internasional,” ujar Susanty.

Lebih lanjut, Susanty menambahkan bahwa ILFEX 2025 juga sejalan dengan salah satu prioritas Kementerian Perdagangan, yaitu mendukung UMKM untuk ekspor. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha, terutama UMKM, untuk memanfaatkan peluang ekspor melalui lisensi dan waralaba, yang saat ini semakin berkembang di Indonesia.

Kegiatan ILFEX 2025 tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia, tetapi juga untuk memperkenalkan berbagai inovasi dan strategi bisnis yang dapat mendorong merek lokal Indonesia untuk bersaing di tingkat global. Para pelaku usaha dan investor diharapkan dapat berkolaborasi untuk memaksimalkan potensi waralaba dan lisensi Indonesia, sehingga produk Indonesia semakin dikenal di pasar internasional.

“Marilah kita bergandengan tangan untuk mensukseskan ILFEX 2025 dan bersama-sama memperkuat ekosistem internasional melalui lisensi dan waralaba. Ini adalah gerakan bersama untuk membawa merek Indonesia ke panggung global,” tambah Susanty dengan semangat.

Pada akhir laporannya, Susanty juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Kementerian Perdagangan yang telah mendukung penuh acara ini. Beliau mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam ILFEX 2025, baik sebagai peserta, investor, maupun pendukung, guna memanfaatkan peluang bisnis yang terbuka lebar.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si., dalam sambutannya mengatakan,

“Saya ingin mengapresiasi ASENSI yang terus mendukung perkembangan kewirausahaan nasional, serta semua pihak yang telah menjadi mitra pemerintah dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Terlepas dari tantangan global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat, dengan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 3% berdasarkan data BPS,” kata Dr. Budi dalam sambutannya.

Menteri Perdagangan juga menekankan pentingnya rasio kewirausahaan Indonesia, yang saat ini masih berada di angka 3,57%, lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. “Untuk itu, kita harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mempercepat perkembangan kewirausahaan dan meningkatkan kontribusi sektor waralaba dan lisensi dalam perekonomian nasional,” tambahnya.

Potensi Waralaba dan Lisensi Indonesia di Pasar Global

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor waralaba dan lisensi, yang dapat berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data laporan kegiatan usaha tahun 2014, sektor ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 97.872 orang, dengan 34.503 gerai yang dikelola sendiri dan 17.786 gerai yang diharapkan dapat dibuka dalam lima tahun mendatang. Saat ini, Indonesia telah memiliki 157 pemberi waralaba dalam negeri dan 154 pemberi waralaba internasional.

Dengan adanya ILFEX 2025, diharapkan Indonesia dapat semakin memperkenalkan waralaba dan lisensinya ke lebih dari 251 pasar global. Beberapa merek lokal seperti Alfamart, Ayam Gepuk Pak Gembus, Kebab Turki, Babarafi, dan Taman Sari sudah memulai ekspansi ke pasar internasional. Ke depannya, lebih banyak merek lokal akan diberi kesempatan untuk berkembang di luar negeri.

“ILFEX 2025 bukan hanya menjadi ajang pameran produk waralaba, tetapi juga peluang untuk memperkenalkan layanan dan konsep bisnis Indonesia ke dunia internasional. Kami ingin mendorong lebih banyak perusahaan Indonesia untuk masuk ke pasar ekspor dan memperluas jaringan mereka di luar negeri,” ujar Dr. Budi.

Diskon Khusus dan Kesempatan Berpartisipasi dalam ILFEX 2025

Sebagai bentuk dukungan terhadap partisipasi dalam pameran, pihak penyelenggara menawarkan diskon spesial sebesar 10% bagi peserta yang mendaftar untuk berpartisipasi. Biaya pendaftaran untuk booth pameran adalah Rp 2.550.000 per meter persegi, dan diskon ini hanya berlaku bagi peserta yang mendaftar pada acara launching ini.

Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan lebih banyak produk dan layanan waralaba Indonesia kepada calon mitra bisnis dari berbagai negara. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan, bersama dengan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Ibu Fajarini Punto dewi, dan Ketua ASENSI, Ibu Susanti Wijaya, juga mengajak para peserta untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, agar siap bersaing di pasar global.

Mengarah ke Masa Depan Ekspor Waralaba Indonesia

ILFEX 2025 diharapkan menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk memposisikan diri sebagai pemain utama dalam industri lisensi dan waralaba internasional. Melalui event ini, Indonesia tidak hanya ingin mempromosikan produk, tetapi juga memperkenalkan peluang kemitraan yang dapat membuka pasar baru dan mendukung pengembangan kewirausahaan lokal.

“Melalui event ini, kami berharap semakin banyak perusahaan Indonesia yang dapat berkolaborasi dengan mitra internasional, memperkenalkan konsep bisnis mereka, dan menjangkau pasar global,” tutup Dr. Budi Santoso.

Dengan komitmen pemerintah dan dukungan dari ASENSI, ILFEX 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi ekspansi waralaba dan lisensi Indonesia di pasar global, serta membuka peluang bisnis baru yang bermanfaat bagi seluruh pelaku usaha di Tanah Air.

Acara ini akan diadakan pada 15-19 Oktober 2025 di ICE BSD City dan dipastikan akan menjadi salah satu momen penting bagi pengembangan industri waralaba Indonesia yang mendunia.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *