Cegah Abrasi, Jateng Lakukan Penanaman 200.000 Mangrove Serentak Lewat Program “Mageri Segoro”

Brebes, KOMPASINDOTV.COM, 5 Juni 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar aksi penanaman mangrove serentak bertajuk “Mageri Segoro”, sebagai upaya memperkuat ketahanan wilayah pesisir dan menggalakkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Aksi masif ini berlangsung di 17 titik pesisir utara dan selatan Jawa Tengah, dengan pusat kegiatan di Pantai Randusanga, Kabupaten Brebes.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin turut hadir di lokasi utama, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Widi Hartanto. Gerakan ini melibatkan kolaborasi lintas sektor—pemerintah daerah, TNI/Polri, komunitas lingkungan, pelajar, dan masyarakat pesisir.

Dalam sehari, aksi ini berhasil menanam 200.000 batang mangrove di area seluas 3.000 hektare, menjangkau 185 desa di 54 kecamatan wilayah pesisir Jawa Tengah. Khusus di Kabupaten Brebes, sebanyak 25.200 batang ditanam di Pantai Randusanga seluas 4 hektare, ditambah 26.000 batang lainnya tersebar di 13 desa pesisir.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Sucofindo turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Kepala Cabang Sucofindo Semarang, Habib Krisna Wijaya, menegaskan pentingnya mangrove sebagai pelindung alami dari abrasi dan banjir rob, sekaligus pendorong sektor perikanan dan ekowisata pesisir.

“Kegiatan ini memberi manfaat jangka panjang. Mangrove bukan hanya pelindung kawasan pesisir, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan dan berkontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi masyarakat,” ujar Habib.

Sementara itu, Wahyu Prabowo, Kepala Bidang Inspeksi dan Pengujian PT Sucofindo, menambahkan bahwa dukungan Sucofindo tidak berhenti pada penanaman.

“Kami menjalankan program lanjutan berupa pemantauan dan perawatan pascatanam, serta memberdayakan kelompok tani hutan dan sekolah pesisir agar ekosistem mangrove benar-benar tumbuh optimal dan bermanfaat,” jelasnya.

Menutup keterangannya, Habib Krisna Wijaya mengajak seluruh pihak menjadikan momentum ini sebagai titik balik kepedulian terhadap bumi.

“Kita semua punya peran. Mulailah dari langkah sederhana—tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon, dan menjaga alam sekitar. Bumi hanya satu, mari kita rawat bersama.”

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *