Jalih Pitoeng Siap Kuatkan Bidang Organisasi dan Kaderisasi dalam Bamus Betawi

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – MUBES BAMUS ke VIII yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah pada Agustus 2023 menggambarkan titik tolak penting dalam perbaikan Bamus Betawi. Dalam pertemuan tersebut, yang diikuti oleh kurang lebih 98 organisasi tergabung di Bamus Betawi, aktivis Betawi Jalih Pitoeng melihat peluang untuk memperkuat organisasi ini melalui pembentukan calon pemimpin yang regeneratif.

Mubes tersebut dianggap sebagai tindak lanjut amanat AD ART Bamus Betawi yang telah mengamanatkan RIANO AHMAD sebagai Ketua Umum pengganti almarhum H. Lulung yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya berakhir pada tahun 2023. Oleh karena itu, Riano adalah orang yang paling bertanggung jawab dan berwenang untuk menyelenggarakan Mubes ke VIII Bamus Betawi berdasarkan aturan organisasi tersebut.

Jalih Pitoeng menjelaskan bahwa Mubes adalah sebuah agenda penting yang diselenggarakan setiap lima tahun. Dalam Mubes, berbagai agenda diatur sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ketat, termasuk laporan pertanggungjawaban seorang Ketua Umum.

Untuk memperkuat program Bamus Betawi, Jalih Pitoeng berkomitmen untuk mendukung pengembangan Bidang Organisasi dan Kaderisasi secara regeneratif. Dia mengungkapkan, “Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan Bamus Betawi, kita harus meningkatkan pengembangan bidang organisasi dan kaderisasi serta mempersiapkan calon pemimpin Bamus Betawi secara regeneratif.”

Jalih Pitoeng berharap para pemimpin organisasi yang mendukung Bamus Betawi untuk menyusun dan mengajukan proposal program kerja yang akan dibahas dalam Rapat Kerja Bamus Betawi. Dia juga menekankan bahwa pengorganisasian Bamus Betawi harus dilakukan dengan bijak, dan pemimpinnya harus benar-benar memahami dan memiliki kompetensi dalam memimpin organisasi.

Dalam kesimpulannya, Jalih Pitoeng menyoroti bahwa pengelolaan Bamus Betawi tidak boleh dilakukan secara sembarangan, terutama dalam pemilihan calon pemimpin. Ia menekankan pentingnya pemimpin yang memahami dan mencintai bidangnya serta mampu mengorganisasi dengan baik. Menurutnya, pemimpin yang tidak memiliki keahlian dan komitmen dalam memimpin organisasi dapat berakibat buruk.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *