Inflasi, Pariwisata, dan Perkembangan Transportasi: Statistik Indonesia Januari-Desember 2024

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (3/2) di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, memberikan gambaran lengkap tentang berbagai tren ekonomi dan sosial di Indonesia sepanjang tahun 2024. Berikut adalah rangkuman data terkini mengenai inflasi, pariwisata, dan transportasi, serta prediksi masa depan.

Inflasi Indonesia di Awal Tahun 2025

Amalia memulai konferensi dengan pembahasan mengenai perubahan signifikan dalam perhitungan inflasi Indonesia. BPS telah melakukan pembaruan dalam pengklasifikasian komoditas, dari yang semula 687 menjadi 781 komoditas, dengan menggunakan sistem klasifikasi yang lebih spesifik, yakni Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI). Pembaruan ini bertujuan untuk menciptakan data yang lebih akurat dan relevan bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Pada Januari 2025, inflasi Indonesia tercatat mengalami kenaikan 0,80% secara bulanan (month-to-month) dan 2,11% secara tahunan (year-on-year). Sektor yang mengalami inflasi tertinggi adalah produk makanan, minuman, dan tembakau, serta tekstil, pakaian, dan produk kulit.

Sementara itu, sektor konstruksi menunjukkan deflasi sebesar 0,04%, dengan penurunan harga pada jenis bangunan pekerjaan umum seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan. Meskipun demikian, secara keseluruhan sektor bangunan mengalami inflasi 0,87% secara tahunan.

Pariwisata: Kunjungan Wisman Meningkat Signifikan

Amalia juga membahas perkembangan sektor pariwisata Indonesia, yang menunjukkan tren positif pada tahun 2024. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Desember 2024 mencapai 1,244 juta, meningkat sebesar 13,95% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh liburan akhir tahun serta peningkatan kunjungan dari negara-negara ASEAN, dengan Malaysia, Singapura, dan Australia mendominasi sumber kunjungan.

Sepanjang tahun 2024, total kunjungan wisman mencapai lebih dari 13,9 juta, meningkat 19,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun capaian ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan sebelum pandemi pada tahun 2019, yang mencatatkan 16,1 juta kunjungan.

Untuk rata-rata pengeluaran wisman, pada triwulan IV 2024, wisatawan mancanegara menghabiskan sekitar 1.287,33 USD selama kunjungan di Indonesia. Wisman asal Eropa tercatat sebagai pengeluar terbesar, dengan rata-rata pengeluaran mencapai 2.900 USD selama kunjungan mereka.

Perjalanan Wisatawan Nusantara (Wisnu)

Pada Desember 2024, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnu) mencapai 101,1 juta perjalanan, meningkat 25,4% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terjadi terutama karena periode liburan Natal dan Tahun Baru. Secara kumulatif, sepanjang tahun 2024, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tercatat mencapai 1,02 miliar, meningkat 21,61% dibandingkan tahun 2023, yang merupakan capaian tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan tujuan utama perjalanan bisnis terbanyak, berkontribusi sebesar 21,42% dari total perjalanan bisnis di Indonesia pada tahun 2024.

Wisatawan Indonesia ke Luar Negeri

Tren perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri juga menunjukkan peningkatan. Pada Desember 2024, jumlah perjalanan ke luar negeri mencapai 810.438, meningkat 8,05% secara bulanan dan 19,13% secara tahunan. Secara kumulatif, jumlah perjalanan sepanjang tahun 2024 mencapai 8,9 juta perjalanan, yang merupakan capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir, meskipun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2019, yang mencatatkan 11,7 juta perjalanan.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Indonesia pada Desember 2024 tercatat sebesar 58,06%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencatatkan TPK tertinggi, mencapai 70,24%, yang didorong oleh tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung pada libur Natal dan Tahun Baru.

Perkembangan Sektor Transportasi

Sektor transportasi juga mengalami lonjakan signifikan pada Desember 2024. Jumlah penumpang angkutan udara, laut, dan kereta api mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. Peningkatan jumlah penumpang ini sejalan dengan tingginya mobilitas masyarakat pada musim liburan akhir tahun.

Kesimpulan

Tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam berbagai sektor ekonomi, pariwisata, dan transportasi di Indonesia. Dengan pembaruan metodologi inflasi, kenaikan jumlah kunjungan wisatawan, serta peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan luar negeri, Indonesia menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang di tahun 2025. BPS akan terus memantau dan memberikan data yang akurat untuk mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan yang lebih baik di masa depan.

Data yang disampaikan dalam konferensi pers ini memberikan gambaran optimis tentang arah perekonomian Indonesia, di mana sektor-sektor utama seperti pariwisata, transportasi, dan inflasi berada pada jalur yang positif menuju pemulihan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *