Yohanes Handojo: Imlek Nasional 2025, Momentum Perkuat Harmoni dan Kepedulian Sosial

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Ketua Umum Forum Masyarakat (FORMAS), Yohanes Handojo Budhisedjati, SH, CCP, menegaskan pentingnya persatuan, harmoni, dan kepedulian sosial dalam perayaan Imlek Nasional 2025. Acara yang digelar di Auditorium RRI Jakarta pada Senin (3/2) ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan masyarakat Tionghoa dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Yohanes menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang subur bagi kebebasan beragama dan budaya. “Indonesia adalah tanah yang subur untuk menjalankan ajaran agama dan melestarikan kebudayaan. Saya berharap perayaan Imlek ini dapat membawa kedamaian di hati, serta mempererat persatuan dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Dukungan untuk Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial

Selain membahas makna Imlek, Yohanes juga menyinggung upaya FORMAS dalam mendukung pendidikan anak-anak kurang mampu. Salah satu program yang ditekankan adalah Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah, yang menggalang sumbangan untuk membantu pengadaan seragam sekolah bagi siswa yang membutuhkan.

“Kami mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam gerakan ini. Semoga semakin banyak pihak yang bergabung dan mendukung pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa,” tambahnya.

Di bidang pendidikan, FORMAS juga tengah mempersiapkan program Gerakan untuk Pendidikan Rakyat yang akan diluncurkan pada Hari Pendidikan Nasional 2 Mei mendatang. Yohanes menyampaikan bahwa hingga saat ini, 60 sekolah telah bergabung dalam inisiatif ini, dan 56 di antaranya sudah diresmikan oleh Ketua Dewan Pembina FORMAS.

Tari Tradisional dan Kendala Perjalanan ke Luar Negeri

Dalam acara ini, juga ditampilkan dua tarian tradisional yang menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Namun, Yohanes menyoroti adanya kendala bagi para penari Indonesia yang mendapat undangan tampil di luar negeri.

“Sekelompok penari Indonesia yang mendapat undangan dari Nepal mengalami kesulitan dalam hal pendanaan perjalanan. Ada keterbatasan administratif yang menghambat mereka, sehingga akhirnya beberapa peserta dari Sumatera Barat dan daerah lainnya batal berangkat,” jelasnya.

Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang, terutama karena beberapa seni budaya Indonesia tengah dalam proses pengakuan oleh UNESCO.

Komitmen FORMAS dalam Penegakan Hukum dan Perlindungan Masyarakat

Selain bidang pendidikan dan kebudayaan, Yohanes juga menyoroti berbagai persoalan sosial, termasuk ketidakadilan dalam pembayaran ganti rugi oleh perusahaan BUMN terhadap ahli waris rakyat kecil. FORMAS, kata Yohanes, akan terus memperjuangkan keadilan bagi masyarakat yang terdampak.

“Penegakan hukum harus berjalan dengan baik dan FORMAS siap membentuk tim Satgas yang beranggotakan ahli keuangan dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi penggunaan uang negara,” tegasnya.

Yohanes juga menekankan bahwa FORMAS akan terus mendukung pemerintah dalam upaya menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi rakyat. “Kami berharap FORMAS dapat menjadi saluran berkat bagi bangsa Indonesia dan memastikan setiap program pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *