Parmusi Tegaskan Politik Sebagai Bagian dari Ibadah, Ajak Umat Islam Berperan Aktif dalam Pembangunan Bangsa

JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Plt. Ketua Umum PP Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, MA menegaskan bahwa umat Islam tidak boleh mengabaikan dunia politik, karena politik sejatinya merupakan salah satu bentuk ibadah. Hal ini diungkapkan dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III Parmusi yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (15/2/2025). Menurutnya, meninggalkan politik adalah sebuah kesalahan, karena politik bertujuan untuk memberdayakan umat serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Prof. Husnan menambahkan, sebagai organisasi Islam, Parmusi memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Meskipun tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu, Parmusi berpegang pada sikap politik kebangsaan yang jelas, yaitu memperjuangkan kepentingan umat Islam dalam kerangka NKRI.

“Kita harus menjadi mitra strategis pemerintah untuk memperjuangkan kebijakan yang berpihak kepada umat, sambil tetap menjaga independensi kita sebagai gerakan dakwah yang fokus pada kemaslahatan rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Guru Besar Universitas Al-Azhar Indonesia ini berharap Mukernas III Parmusi akan menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat memperkuat peran Parmusi sebagai organisasi dakwah, sosial, dan ekonomi yang berbasis pada gerakan Islam rahmatan lil ‘alamin.

Selain membahas isu politik, Prof. Husnan juga menyoroti lima poin penting terkait politik nasional dalam Mukernas III ini.

Pertama, sebagai organisasi dakwah, Parmusi diharapkan untuk terus mengembangkan model dakwah yang inklusif dan solutif, yang tidak hanya menyampaikan ilmu agama, tetapi juga memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi umat. Dakwah harus mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, hingga akhlak, agar Islam benar-benar bisa menjadi rahmat bagi semesta alam. “Kami harus memperkuat peran dai dan daiyat Parmusi di seluruh pelosok negeri, terutama melalui program Dai Desa Madani yang telah kita jalankan,” katanya.

Kedua, Prof. Husnan mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti ketimpangan sosial, kemiskinan, dan degradasi moral. Oleh karena itu, Parmusi diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi dengan terus mengembangkan program-program sosial yang dapat memberdayakan masyarakat.

Ketiga, Parmusi berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi umat dengan prinsip kemandirian dan mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha Muslim berbasis syariah. Menurut Prof. Husnan, sistem ekonomi Islam yang mengedepankan keadilan dan keberkahan harus menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi global. “Dalam Mukernas ini, kami akan merumuskan langkah konkret untuk memperkuat koperasi syariah, UMKM berbasis masjid, dan ekosistem ekonomi halal yang bisa menjadi penggerak kebangkitan ekonomi umat,” ungkapnya.

Keempat, Prof. Husnan menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci dalam mencetak generasi Muslim yang unggul. Oleh karena itu, Parmusi perlu mendorong penguatan pendidikan Islam, baik di pesantren, sekolah Islam, maupun pendidikan informal berbasis masyarakat. Selain itu, Parmusi juga harus merespons tantangan era digital dengan mengembangkan sistem pendidikan yang adaptif terhadap teknologi agar generasi Muslim dapat bersaing di tingkat global tanpa kehilangan jati diri keislamannya.

Terakhir, ia menekankan perlunya Parmusi mengembangkan kerja sama dan jaringan. Di era globalisasi ini, Parmusi tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen bangsa, termasuk ormas Islam lain, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas internasional. “Kolaborasi yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan kita untuk membangun umat yang mandiri, sejahtera, dan berakhlak mulia,” tutupnya.

Sumber: Suarainvestor.com

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *