Depok. KOMPASINDOTV.COM – Tantangan dalam penerapan process safety di industri kimia masih menjadi perhatian utama berbagai pemangku kepentingan. Untuk menyusun kerangka kebijakan yang lebih komprehensif, Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKK PII) menggelar Focus Group Discussion (FGD) 1 bertajuk “Penguatan Kerangka Regulasi Process Safety: Integrasi Best Practices Lintas Industri” di Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kamis (6/2/2025).
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian Annual Meeting (AM) BKK PII 2025, di mana Universitas Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Acara dibuka oleh Rektor Universitas Indonesia, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Kepanitiaan AM BKK PII, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa diskusi ini dapat menjadi langkah awal dalam mengusulkan regulasi process safety kepada pemerintah Indonesia.
Ketua BKK PII, Dr. Ir. Sripeni Inten Cahyani, dalam pidatonya menyatakan bahwa FGD ini merupakan alat strategis bagi BKK PII dalam menjalankan perannya sebagai mitra pemerintah, fasilitator, dan katalisator untuk mendukung pembangunan serta program nasional.
“BKK PII hadir sebagai rumah bagi insinyur kimia Indonesia. FGD ini adalah tools kami untuk mengoptimalkan peran insinyur dalam pembangunan nasional. Kami bangga menjadi insinyur kimia di negeri kepulauan ini.”
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Penguatan Process Safety
FGD ini menghadirkan peserta dari berbagai sektor, termasuk Kementerian ESDM, Pertamina Hulu Energi, Kementerian Perindustrian, Rekayasa Industri, Pupuk Kujang Cikampek, APTEKIM, FIKI, serta akademisi, pelaku industri, dan asosiasi profesi lainnya.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah pentingnya membangun budaya sadar risiko (concern of awareness), mengingat industri kimia memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Para peserta juga menyoroti perlunya kebijakan yang tegas dalam mengatur safety management of change di sektor ini.
Beberapa rekomendasi yang diusulkan dalam diskusi meliputi:
- Penyusunan regulasi yang lebih ketat terkait process safety management
- Peningkatan program pelatihan dan edukasi bagi pekerja industri
- Pengawasan dan audit rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan
- Pemberian insentif bagi industri yang menerapkan praktik keselamatan dengan baik
- Penerapan sanksi bagi pelanggaran regulasi keselamatan kerja
- Penguatan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan asosiasi profesi
FGD 1: Awal dari Rangkaian AM BKK PII 2025
FGD ini menjadi acara pembuka dari rangkaian Annual Meeting BKK PII 2025. Ketua AM BKK PII 2025, Mohamad Agung, menegaskan bahwa masih ada empat FGD lainnya yang akan berlangsung sebelum acara puncak pada September mendatang.
“Semoga diskusi hari ini dapat menjadi dasar bagi framework kebijakan pemerintah terkait process safety management di Indonesia,” pungkasnya saat menutup acara.
Dengan diskusi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan regulasi process safety di Indonesia dapat semakin diperkuat, sehingga industri kimia menjadi lebih aman dan berkelanjutan di masa depan.