JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM, 22 Februari 2025 – Menteri Pertanian Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., memberikan arahan inspiratif di hadapan ribuan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam peringatan Hari Ulang Tahun Pemuda Tani Indonesia. Acara yang berlangsung pada 21-23 Februari 2025 di Cendrawasih Hall JCC Jakarta ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian nasional.
Dalam pidatonya yang penuh semangat, Menteri Amran menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan kerja keras bagi para pemuda tani. Ia membagikan kisah perjuangannya yang penuh liku, dari seorang anak desa hingga menjadi Menteri Pertanian. “Kalau tidak berubah, jangan berharap ada perubahan dalam hidup. Saya dulu pernah hidup susah, gaji hanya Rp125.000 per bulan, jalan kaki ke mana-mana. Tapi saya punya tekad untuk bangkit dan mengubah nasib,” ujarnya.
Dari Kemiskinan Menuju Kesuksesan
Menteri Amran menceritakan perjalanan hidupnya, dari tinggal di kos-kosan sederhana hingga akhirnya berhasil mencapai puncak karier. Ia mengungkapkan bahwa kesulitan hidup yang dialaminya justru menjadi motivasi terbesar untuk terus berjuang. “Saya pernah tidur di masjid Istiqlal karena tidak punya cukup uang. Saya juga pernah ditolak karena berasal dari keluarga sederhana. Tapi saya tidak membalas dendam, justru saya berusaha menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa kunci kesuksesan adalah ketekunan dan ketahanan dalam menghadapi penderitaan. “Visi-misi itu mudah dibuat, tapi yang paling sulit adalah bertahan dalam penderitaan. Saya pernah gagal berkali-kali, tapi saya tidak menyerah. Yang penting adalah tetap bergerak, mengambil tindakan nyata,” katanya dengan penuh semangat.
Peran Pemuda dalam Transformasi Pertanian
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Amran menyoroti pentingnya transformasi pertanian dari tradisional ke modern. Ia menyampaikan bahwa pertanian di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Dengan luasnya lahan dan kekayaan sumber daya alam, Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara maju seperti Jepang dan China.
“Kita adalah negara agraris, tapi selama ini kita masih mengimpor banyak bahan pangan. Ini harus berubah! Kita harus menjadi lumbung pangan dunia. Dengan teknologi pertanian modern, produksi bisa meningkat pesat. Pemuda harus menjadi pelopor dalam revolusi pertanian ini,” tegasnya.
Menteri Amran juga menyinggung upaya pemberantasan mafia pangan yang menghambat kemajuan sektor pertanian. “Kita tidak bisa membiarkan negara ini dirusak oleh mereka yang mencari keuntungan pribadi. Korupsi harus diberantas! Siapapun yang mengganggu upaya swasembada pangan akan kita tindak tegas,” ujarnya.
Membangun Masa Depan Pertanian Indonesia
Dalam sesi akhir pidatonya, Menteri Amran mengajak seluruh peserta Rakernas untuk bersinergi membangun sektor pertanian yang lebih maju dan mandiri. Ia menekankan bahwa kunci keberhasilan adalah kerja sama dan ketekunan. “Indonesia punya potensi besar. Kalau kita semua bergerak bersama, dalam waktu singkat kita bisa swasembada dan bahkan menjadi penyuplai pangan dunia,” katanya optimis.
Sebagai bentuk dukungan terhadap modernisasi pertanian, Kementerian Pertanian akan terus mendorong penggunaan teknologi canggih seperti drone pertanian, alat tanam otomatis, dan sistem irigasi pintar. “Kita harus siap menghadapi tantangan zaman. Dengan inovasi dan semangat juang, saya yakin Indonesia bisa menjadi kekuatan besar di sektor pertanian global,” tutupnya.
Rakernas HKTI 2025 ini menjadi ajang bagi pemuda tani untuk memperoleh wawasan dan inspirasi dalam mengembangkan usaha pertanian yang lebih maju. Dengan semangat yang dibawa oleh Menteri Amran, diharapkan generasi muda semakin termotivasi untuk berperan aktif dalam pembangunan pertanian nasional, membawa Indonesia menuju kedaulatan pangan dan kejayaan di kancah dunia. (Hs)