JAKARTA, KOMPASINDOTV.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya pembangunan jangka panjang dan kebersamaan dalam membangun bangsa. Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri penutupan Kongres Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (25/2) malam.
Dalam pidato yang penuh semangat, Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk Partai Demokrat, untuk terus bersatu demi mencapai cita-cita pendiri bangsa: Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Membangun Bangsa Bukan Pekerjaan Lima Tahun
Prabowo menekankan bahwa keberhasilan suatu bangsa tidak bisa dicapai dalam lima atau sepuluh tahun saja. Ia menggambarkan pembangunan seperti mendirikan gedung yang harus memiliki fondasi dan pilar yang kokoh agar bisa berdiri tegak dalam jangka panjang.
“Kita harus membangun di atas fondasi yang kuat. Keberhasilan suatu bangsa bukan pekerjaan singkat, melainkan pekerjaan puluhan tahun yang membutuhkan kesinambungan,” ujarnya.
Menurutnya, setiap pemimpin memiliki peran penting dalam meletakkan dasar pembangunan. Ia mencontohkan bagaimana Bung Karno memiliki visi besar dalam pengembangan energi nuklir, yang kini terbukti menjadi sumber energi bersih dan masa depan dunia.
Pentingnya Persatuan dan Kesetiaan pada Rakyat
Prabowo juga menegaskan bahwa bangsa ini harus tetap bersatu dan tidak boleh mudah dipecah-belah oleh kepentingan sempit. Ia mengingatkan bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi penghalang dalam membangun Indonesia.
“Kita ini satu kapal besar bernama Republik Indonesia. Jangan sampai kita dipecah-belah oleh isu-isu yang tidak bermanfaat. Kalau hati kita sama, untuk apa kita ribut?” katanya.
Prabowo bahkan meminta kader Partai Demokrat untuk mengoreksi dirinya jika suatu saat ia tidak lagi setia pada rakyat. Baginya, kepentingan rakyat harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan yang diambil.
Indonesia Menuju Ekonomi Terbesar ke-4 Dunia
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-4 dunia pada tahun 2050.
“Beberapa lembaga ekonomi internasional memprediksi bahwa pada tahun 2050, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 dunia, di atas Jerman, Inggris, dan Prancis. Ini bukan mimpi, ini potensi nyata yang harus kita wujudkan bersama,” ungkapnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa untuk mencapai visi tersebut, Indonesia harus terus memperkuat sektor ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mengelola sumber daya dengan bijak.
Proyek Infrastruktur Besar dan Optimisme Masa Depan
Sebagai bagian dari pembangunan nasional, Prabowo mengungkapkan rencana pembangunan infrastruktur besar yang menghubungkan Banten hingga Gresik dengan panjang sekitar 100 km.
“Kita harus mulai membangun dengan kekuatan kita sendiri. Kita punya potensi, kita punya sumber daya, kita punya tenaga kerja yang kompeten. Jangan ragu, kita bisa!” tegasnya.
Menutup pidatonya, Prabowo kembali mengajak semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama demi Indonesia yang lebih baik. Ia optimis bahwa jika bangsa ini terus menjaga persatuan dan keberlanjutan pembangunan, Indonesia akan mencapai kejayaan di masa depan.
“Indonesia punya masa depan yang gemilang. Kita hanya perlu menjaga kebersamaan, bekerja keras, dan tidak mudah terpecah-belah. Bersama, kita akan membawa Indonesia menuju era keemasan,” pungkasnya.